Rabu, 27 Mei 2009

asal usul

ASAL-USUL

Mengenal budaya merupakan salah satu kunci penting untuk membina saling pengertian. Untuk tujuan itu, berikut ini disajikan tulisan mengenai beberapa karakter orang Jepang yang dikatakan sebagai ciri khas orang atau masyarakat Jepang, meskipun beberapa di antaranya sudah mengalami perubahan dan tidak begitu terlihat lagi dalam kehidupan modern Jepang. Tulisan ini dimuat secara bersambung, dan artikel ini merupakan seri yang pertama.

Kesadaran kelompok dan kerja keras

Pada umumnya orang sering menyebutkan bahwa orang Jepang suka bekerja keras, suka berkelompok, dan sebagainya. Begitu asyik dengan pekerjaannya sehingga orang Jepang suka lupa waktu. Di perusahaan-perusahaan kurang terdengar suara keberatan untuk kerja lembur. Hal tersebut didorong oleh rasa tanggung jawab dan semangat kelompok. Orang Jepang pada umumnya cenderung kuat rasa keterikatannya terhadap kelompok di mana dia berada, terutama perusahaan tempat kerjanya. Bilamana perusahaannya menghadapi masalah atau tugas yang mendesak dan harus segera dituntaskan, maka para karyawan merasa terpanggil untuk ikut memikul beban kerja bersama-sama, dengan mengesampingkan kepentingan dan kesenangan pribadinya.

Tentu saja ada peraturan ketenaga-kerjaan yang memberikan batasan terhadap jam kerja, lembur, dll. dan masing-masing perusahaan menentukan aturannya sendiri dalam batasan yang sudah ditetapkan itu. Dewasa ini mulai ada perubahan, bahkan timbul kesadaran, terutama di kalangan karyawan muda, untuk lebih menikmati hidup dengan lebih banyak menyisihkan waktu bagi keluarga dan rekreasi/ hiburan.

Kesadaran kelompok di kalangan orang Jepang konon berakar pada budaya tanam padi di sawah di masa lampau yang harus dikerjakan beramai-ramai, berdasarkan sistem kerjasama berkelompok dan kuatnya ikatan kekeluargaan. Ada keteraturan kerja dalam mengolah sawah, melakukan panen, mengatur pengairan, hingga mengatur komunitas pertanian tempat mereka bermukim. Jiwa berkelompok ini kemudian diperkokoh oleh ajaran Konfusius, yang masuk dari Cina, yang berpegang pada konsep kelompok kekeluargaan.

Dengan latar belakang sejarah demikian, rasa keterikatan (kelompok) karyawan terhadap perusahaan dan rekan kerja makin menjadi kuat dengan adanya apa yang dinamakan "life-time employment", yakni kebiasaan orang Jepang setia bekerja seumur hidup pada sebuah perusahaan saja. Akan tetapi, akhir-akhir ini makin banyak kaum muda yang enggan terikat pada satu perusahaan; mereka lebih senang berpindah-pindah menurut kehendak hatinya.

Kesetiaan kelompok tidak terbatas di perusahaan atau kantor saja. Bisa saja dalam kelompok klub olahraga, klub kesenian, kelompok ketetanggaan, kelompok kelas di sekolah, kelompok seangkatan di universitas, dll. Orang yang masuk dalam sebuah kelompok, atau memang tergabung dalam sebuah kelompok seperti kelompok ketetanggaan, merasa adalah kewajibannya untuk bertindak seirama dengan kemauan kelompok dan tidak bertindak menonjolkan diri atau lain sendiri karena hal itu akan mengundang rasa kurang senang kelompoknya. Prestasi seorang individu dalam kelompok bukan lagi prestasi pribadi yang bersangkutan tapi menjadi prestasi kelompoknya. Masyarakat Jepang kurang dapat menerima sifat individualisme, apalagi yang mencolok seperti dalam masyarakat Barat. Masyarakat Jepang selalu menjaga keharmonisan dengan kelompok, lingkungan, dan alam.

Selasa, 26 Mei 2009

orang jepang aneh?

Kebiasaan Aneh Orang Jepang Bagi Orang Indonesia


Suicune Blog, Rifuki No Monogatari, The Tale of Rifcy

saya kok lebih senang menyebutnya sesuatu yang khas Jepang mungkin bagi kita bisa kelihatan baik/buruk, dari pengamatan saya :

toko-toko/ depato menampilkan display yang sangat menarik, mereka bukan hanya memajang produknya tetapi juga menampilkan contoh barang dalam kemasan itu seperti apa bentuknya, potongannya, isi dalamnya seperti apa kemudian dikemas ulang dalam kotak acrylic yang tembus pandang, saya jumpai di hampir tiap produk makanan dalam kemasan, permen, biskuit, teh, bahkan sampai di adult shop!

orang jepang sangat suka mengajak jalan anjing mereka tiap pagi atau sore dijalanan bahkan di mal-mal tertentu, yang juga menyedikan pet shop yang luar biasa. Jika hewan mereka buang kotoran maka pemiliknya akan mengambil kotoran itu, menyiramnya dengan air bahkan (maaf) mereka membersihkan pantat piaraan mereka itu dengan air dan
mungkin tisu

orang jepang dalam membangun suatu bangunan pasti diberi celah mungkin 20-30 cm, jadi tiap bangunan berdiri sendiri, katanya sih biar kalo gempa struktur bangunan yang rapuh tidak menyebabkan yang lain ikut roboh

orang jepang walau dikata sangat modern, mereka sangat suka membeli semacam jimat di jinja/otera terutama ketika ia ingin mengikuti ujian dan sesuatu yang penting

saya pernah lihat beberapa film behind the scene-nya biasanya orang jepang mengadakan selamatan, mereka mengundang semua crew dan pendeta untuk berdoa agar sukses

yang paling aneh bagi saya adalah bagaimana mungkin orang jepang dapat mandi bersama-sama di onsen tanpa sehelai busanapun walaupun dipisah pria dan wanita ( tapi katanya di beberapa tempat ada yang campur)

saya pernah diceritai sensei saya, orang jepang menganggap agama sebagai hal yang praktis dan fleksibel jika lahir mereka pakai upacara budha, jika menikah mereka pakai cara kristen di gereja, dan jika ia meninggal mereka menggunakan upacara shinto

saya juga diceritai sensei saya, katanya orang jepang kalo pacaran mereka biasanya ketemuan di suatu tempat dan kemudian baru jalan bersama kemana..., tidak seperti di sini yang biasanya kita jemput/minta di jemput (mungkin mereka jarang yang punya kendaraan pribadi kali yah??)
dan supaya tidak ada balas budi yang berlebih katanya mereka BDD (bayar Dewe-dewe) atau mungkin gantian membayar belanjaanmereka, ( entah benar/tidak)

saya pernah makan di restoran jepang di sebuah ruko, walau ruko banyak pilihan makanannya, nihon-jin milih tempat makan karena yang punya katanya orang jepang jadi rasanya paling mendekati, yang menarik ketika mereka selesai makan, kebetulan mereka berlima, kelimanya sama-sama mengeluarkan dompet dan membayar tagihan mereka ( betsu betsu ni....) sendiri-sendiri bahkan saya lihat sampai uang seribuan! saya lihat mereka ada yang berseragam jadi pasti pegawai suatu kantor/pabrik yang sama. Bagi saya sih aneh kok tidak ada 1 orang yang inisiatif membayari baru dibelakang hitung-hitungan.

RAHASIA LANGSING DAN PANJANG UMUR ORANG JEPANG

Sumber : email dari everydaymandarin


Sudah mencoba cara mudah untuk tampil sehat dan cantik ala Jepang? Sayang kalau belum. Sebab, langkah-langkah itu sangat mudah dilakukan dan kaya manfaat.

Sebuah buku karya Naomi Moriyama berjudul “Japanese Women Don’t Get Old or Fat?”, mengungkap bahwa wanita Jepang adalah kelompok wanita di negara maju yang paling rendah tingkat obesitasnya, dan memiliki tingkat panjang umur tertinggi.

Perlu bukti? Silakan mengunjungi Jepang! :lol:

Bisa dipastikan di sana bakal kesulitan menjumpai orang gemuk. Sebaliknya, rata-rata yang terlihat adalah wanita-wanita dewasa maupun muda bertubuh langsing, mengenakan rok mini dan sepatu boots berhak tinggi.

Menurut buku Naomi, tubuh langsing para wanita Jepang dipengaruhi oleh pola makan, perilaku yang perfeksionis dan disiplin yang tinggi. Naomi mencatat ada 7 hal utama yang menimbulkan fenomena langsing dan panjang umur yaitu:

1. Kebiasaan makan ikan.
Kita paham orang Jepang tak bisa lepas dari ikan. Terutama Salmon, menjadi makanan nomor satu dan paling digemari.

2. Mengkonsumsi sayuran.
Menurut Naomi, makan pagi berupa sayuran adalah lumrah. Meski ringan, tapi mengenyangkan.

3. Makan Nasi secukupnya.
Di Jepang nasi disajikan dalam jumlah yang relatif sedikit, 2 mangkok kecil di tambah dengan hidangan lain.

4. Kacang kedele.
Tiada hari tanpa kedele, itulah masakan Jepang.

5. Makan Mie.
Ada Soba, Udon, Ramen, dan Somen. Rasanya berbeda-beda, dengan tekstur masing masing.

6. Minum Teh.
Eisai, adalah seorang pandita Zen yang dianggap sebagai pencetus kecanduan teh di Jepang. Predikat diberikan berkat buku yang tulisnya pada tahun 1211 berjudul drink Tea and Prolong Life?. Buku itu mengupas khasiat teh. Terutama teh hijau, di Jepang sangat dihargai karena bisa menjadi pelindung kesehatan dan panjang umur.

7. Camilan buah-buahan.
Orang Jepang tidak terlalu banyak makan buah. Mereka makan buah sebagai camilan dan makan dalam bentuk masih segar, bukan olahan. Mereka juga tidak terbiasa makan kue manis, biskuit, donat, dan hidangan
penutup yang dipanggang, bakar, apalagi kemasan.

Ternyata tampil langsing dan panjang umur tidak sulit bukan? Juga tak perlu keluar banyak uang. Cukup dengan membenahi pola makan. Lagipula hasil bumi Indonesia tak jauh beda dengan Jepang. Mulai dari ikan sampai buah-buahan. Yang membedakan hanyalah masalah kebiasaan serta kedisiplinan. Let’s try!

Cara Mudah Ala Jepang, Untuk Tampil Sehat Dan Cantik

Terlihat sehat dan cantik? Siapa pun menginginkannya. Perlu cara untuk mewujudkan dua kata ini. Sehat bisa diperoleh dengan berolahraga dan menjaga pola makan. Sedangkan cantik, disamping karunia Tuhan yang diberikan sejak lahir, juga diperoleh dengan melakukan perawatan. Agar terlihat cantik dan sehat, coba kita tiru wanita Jepang. Selain memperhatikan fashion dan make-up, mereka mendapatkan kecantikan dengan berolahraga dan memperhatikan kebiasaan makan. Caranya tidak sulit, cukup mudah dan murah untuk kita lakukan. Diantaranya:

1. Suka Makan Rumput Laut
Rata-rata hidangan Jepang terdiri dari rumput laut. Di banding makanan lain, rumput laut mengandung banyak mineral yang penting bagi tubuh. Seperti kalsium, magnesium, fosfor, besi, dan potassium.

2. Makan Sushi
Sushi sangat sehat. Nasi dan ikan mentah yang tergabung dalam Sushi, sedikit mengandung lemak (30 persen), dan lebih banyak mengandung asam lemak omega-3.

3. Minum Teh Hijau
Agaknya minum teh hijau tidak hanya disukai orang Jepang. Kini orang Indonesia mulai suka minuman sehat ini. Ada banyak bukti ilmiah yang menunjukkan keuntungan. Sebagai antioksidan, teh hijau mampu mencegah penuaan dini. Menurunkan resiko radang perut, mencegah serangan jantung, liver, menunda perkembangan kanker, serta menghambat obesitas.

4. Biasa Jalan Kaki
Kemana saja tujuan mereka, asal jauh jaraknya masih bisa di tempuh dengan jalan kaki, orang Jepang tidak malas melakukannya. Maka jangan heran jika wanita Jepang yang cantik, makin terlihat cantik dengan jalan kaki. Sebab, jalan kaki menyehatkan jantung sekaligus mengencangkan kulit.

Jika satu atau dua hal di atas sudah dilakukan, kenapa tidak mencoba melakukan poin yang lain? Jalan kaki misalnya. Hitung-hitung mengurangi kemacetan dan polusi, sekaligus menghemat BBM.

makanan khas jepang


Saturday, January 17, 2009 di 11:34 AM |

Makanan khas negeri Sakura yang mungkin bagi orang-orang kita rasanya agak gimana….gitu.Bagi orang Jepang,O-shushi merupakan makanan favorit mereka,karena makanan ini mang dah mereka makan dari sejak kecil sih.O-shushi biasanya dari ikan-ikan laut mentah yang disajikan di atas sekepal nasi yang cara makannya biasanya dicampur dengan wasabi atau shouyu.Kalo orang kita bilang sih wasabi itu saus/sambalnya sedangkan shouyu adalah kecap asin.Ikan-ikan yang biasa digunakan untuk o-shusi adalah maguro(tuna),ika(cumi),ebi(udang),dan ikura(telor ikan hiu).Kira-kira itu macam-macamnya (soalnya baru itu yang sudah saya coba).Ikan mentah di sini jangan diasumsikan daging ikannya akan kotor,jorok dan menjijikan.Tidak seperti itu,daging ikannya sangat bersih dan boleh saya bilang o-shusi menggunakan daging ikan mentah yang sudah disterilkan.Penasaran?Cari aja restoran-restoran Jepang di daerahmu pasti di semua restoran Jepang yang ada di Indonesia menyediakan menu o-shusi karena ini adalah menu khas negeri Samurai.Lalu setelah mencoba rasakan sensasi rasanya,pasti…ehmmmmmmmmm.SELAMAT MENCOBA.

makanan khas jepang

kebiasaan orang jepang

Kebiasaan Orang Jepang di Bulan September
Bulan september bagi orang Jepang adalah bulan yang berat, perubahan musim panas ke musim gugur pada bulan-bulan ini selalu diikuti dengan cuaca yang ekstrim seperti badai, topan dan lain sebagainya. Oleh karena itu bagi orang Jepang bulan september atau bulan sembilan adalah bulan yang ingin cepat dilewati, karena dalam budaya orang Jepang angka sembilan dibaca "ku" yang dekat dengan kata "kurushii" yang berarti sengasara.

Salah satu kebiasaan orang Jepang yang unik di bulan september yang notabene banyak terdapat badai adalah memasang boneka kain yang disebut dengan teru-teru bozu. Boneka ini dibuat kemudian digantung di depan rumah saat musim hujan badai dengan harapan badai atau hujan segera berlalu dan cuaca kembali cerah. Setelah badai atau hujan reda boneka kain tersebut kemudian diberi mata dan senyum. Kebiasaan ini sudah ada sejak dahulu kala dan terus berlangsung hingga sekarang.


Setahun yang lalu di Azumino Ikeda craft park, kota Ikeda perfektur Nagano, pernah diselenggarakan sebuah even kesenian yang bertajuk "Kita Alpes Teru-Teru Bozu Art Exhibition 1". Kendati ini adalah yang pertama kali, namun peserta yang emngikuti ini cukup banyak dan datang dari seluruh penjuru negeri. Terdapat 525 boneka teru-teru bozu dengan berbagai macam warna yang menarik. Acara yang unik ini tidak hanya mendapat perhatian masyarakat sekitar, namun beberapa radio nasional dan stasiun televisi nasional juga turut serta meliput acara ini.

rambut-rambut ala jepang


bergaya ala jepang

Harajuku, Bergaya ala Jepang

Harajuku
bagi sebagian besar anak muda gaul, khususnya di kota2 gede, kata yang satu ini tentunya sudah pamilier (familier). dandanan dengan mengecat rambut dan muka ala jepang ini sangat nge-tren di Indonesia. Biasanya para Harajuku ini pada nongkrong di pinggir2 jalan, terutama pada hari minggu atau hari libur, layaknya komunitas anak pang (punk). ngobrol, ngerumpi, nyanyi2, jalan2 adalah kerjaan mereka. bandung dan jakarta menjadi pusat gaya ala jepang ini.

cap negatip sering mampir kepada meraka. walaupun pada dasarnya Harajuku adalah sebuah komunitas pecinta mode Jepang. namun seperti yang kita ketahui, sebagai “orang Indonesia”, orang yang dandanannya serba aneh dan berantakan ya dicap sebagai anak aneh pula. negatip, narkoba, rokok, minuman, badung, nakal, kotor, berantakan, tidak baik.

Namun, tidak sedikit pula yang bertanya2 apa sebenarnya Harujuku? apakah hanya sekedar dandanan ala Jepang? apakah anak2 dengan rambut dicat ala jepang ini “berantakan”? darimana nama itu berasal? kapan tren itu dimulai?

Harajuku sebenarnya diambil dari salah satu tempat terkenal di sepanjang jalan di sebuah stasiun di Jepang, tepatnya di Omotesando, Tokyo. tempat ini juga merupakan mode center di kota Tokyo sana. di sini terletak toko2 barang mode bermerek, seperti Gucci, Zara, dan toko mainan anak-anak paling terkenal di Jepang, Kiddieland. Omotesando sangat terkenal sebab menjadi tempat anak-anak muda berkumpul dan mengekspresikan diri mereka pada hari Minggu ketika jalan itu ditutup untuk kendaraan. Di sepanjang jalan kita bisa melihat kelompok- kelompok anak muda dalam dandanan kelompok mereka. Ada yang bergaya gotik, punk, bikers, dan sebagainya.

nah, salah satu toko yang menjual pakaian mode gaul tersebut adalah Distrik Harajuku. di tempat ini, anak2 yang demen nongkrong di jalanan sana bisa beli perlengkapan gaul yang sangat lengkap. dan tentunya kita kenal watak orang Jepang. CINTA PRODUK DALAM NEGERI. maka dari itu, Harajuku lebih diminati dari toko2 lain dengan merek2 terkenal asal negeri barat.

tren Harajuku ini muncul pada tahun 90-an. pada saat itu, sekelompok anak muda datang ke stasiun di kota sana. mereka nongkrong dan menyanyi di jalanan di Omotesando. lalu apanya yang menarik?

ternyata cara berpakaian mereka lain dari yang lain, unik. mereka berpakaian layaknya tokoh kartun ala jepang (anime) dan pahlawan di komik2 sana (manga). nah, karena mereka berpakaian layaknya tokoh anime dan manga, maka orang asal negeri barat sana menyebut mode itu sebagai cosplay, diambil dari bahasa inggris dari kata costume and play.

lalu apa hubungannya anatara Harajuku dengan Cosplay?

tentu ada hubungan yang erat diantara kedua mode ala jepang ini. ternyata, usut punya usut, style ini tetap terinspirasi oleh budaya lokal, Kimono. kita bisa lihat bagaimana jika orang jepang memakai kimono. baju khas jepang, bibir berwarna, muka dibalut dengan warna sangat2 putih. sekelompok pemuda mengecat rambut mereka dalam aneka warna dan rias mata dominan hitam, sementara tubuh mereka juga dibalut baju hitam dengan sepatu bot hitam. nah, kelompok pemuda pecinta budaya ini menuangkan inspirasi mereka dengan membuat tubuh mereka berantakan. rambut di cat, bibir diwarnai, pakaian serba ala Jepang, dan bergaya layaknya anak gaul. dan style ini lebih dikenal dengan nama Harajuku. di sudut yang lain, sekelompok pemuda juga mebalut tubuh mereka dengan dandanan persis bahkan sama dengan tokoh2 idola mereka di film2 anime atau manga. nah, mode yang ini dikenal dengan sebutan cosplay.

dan ketika kini ada anak-anak muda di Bandung dan mungkin juga beberapa kota lain meniru rekan-rekan mereka di Jepang, cara berbusana yang di sana awalnya mengikuti tokoh anime, manga, permainan video, grup band, dan belakangan lebih berarti orang yang memakai kostum sementara anak-anak muda terobsesi pada subbudaya Barat, ini semakin menegaskan dunia tak lagi mengenal batas. Hanya, apakah kita akan terus menjadi pengekor?