Sabtu, 17 April 2010
gitar quw
tapi smua ini hanya hayalan semata,,aq baru sadar bahwa aq mempunyai tman" yang bisa ngertiin aq dan menemani kesepian aqu,
i love you gitar and i love you forefer friends
hebat'a lelaki
Senin, 16 November 2009
aksesoris ala jepang

Aksesoris Ala Jepang
Senin, 24 November 2008 17.08 WIB
Memberi aksesoris pada rumah dengan sentuhan gaya Jepang tentunya membuat suasana rumah Anda menjadi beda. Interior Jepang memang memiliki ciri khas tersendiri yang tak pernah lekang oleh waktu.
Gaya Jepang yang sederhana, alami dan memiliki bentuk-bentuk yang khas, membuat banyak orang memakainya pada interior rumah sebagai nilai seni yang menambah estetika rumah Anda.
Biasanya gaya Jepang selalu diterapkan untuk desain rumah, tapi bila rumah Anda tidak bergaya tipe ini Anda tidak perlu bingung bila ingin menghadirkan nuansa negeri tirai bambu tersebut. Cukup dengan menambahkan pernak pernik dengan gaya Jepang seperti pajangan-pajangan yang atau hiasan dinding seperti lukisan yang bernuansakan ala Jepang.
Anda dapat menambahkan ornament ala Jepang tersebut pada setiap sudut ruangan Anda, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, atau pada tempat-tempat favorit Anda.
pakaian ala jepang
pakaian ala jepang
Japanese fashion’ (busana/mode bergaya Jepang) merupakan perpaduan gaya tradisional Jepang dan modern. Hampir sebagian besar busana tradisional Jepang kini berevolusi menjadi street fashion meskipun sesekali busana tradisional asli masih dapat kita jumpai di beberapa kota besar Jepang. Baju Jepang mulai menandingi tata busana gaya barat semenjak abad 21 dan selanjutnya sekarang berubah menjadi apa yang disebut dengan ‘street fashion’. Istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan mode/gaya pakaian yang dikenakan seseorang melalui perpaduan trend mode terbaru dengan gaya tradisional. Contohnya seperti baju Jepang yang dibuat sendiri dengan tetap memakai bahan dasar dari toko kain.Sekarang ini terdapat banyak macam gaya berpakaian di Jepang, termasuk juga baju dari perpaduan merk lokal dengan merk asing. Beberapa jenis gaya berpakaian tersebut terkesan ekstrim dan dapat dipandang sebagai pelopor seni yang setara dengan model peragaan busana di Eropa. Rentetan fenomena naik-turunnya popularitas dari kebanyakan trend baju/pakaiantersebut telah dicatat oleh Choicer Loki sejak tahun 1997 dalam majalah mode ’FRUiTS’. Majalah ini merupakan majalah terkemuka yang telah mengenalkan ’street fashion’ di Jepang.
’Street fashion’ kini telah menjadi trend yang paling populer di Jepang. Hal itu tidak lepas dari peran anak-anak muda Jepang yang mengenakan berbagai pakaian aneh di daerah perkotaan seperti Harajuku, Ginza, Odaiba, Shinjuku, dan Shibuya. Beberapa contoh gaya yang populer di Jepang antara lain Lolita, Cosplay, Kogal, Ganguro, B?s?zoku, dan Elegant Gothic Aristrocrat.
Sekarang banyak beredar baju import Jepang, yang banyak digunakan anak-anak muda. Baju import Jepang tersebut tampak trend saat ini. Makanya tidak heran jika banyak juga toko tempat jual baju Jepang bermunculan. Apakah Anda tertarik menggunakan baju tersebut?
Kamis, 20 Agustus 2009
hal unik koki
Dear KoKiers,
Saya anggota baru dan baru-baru ini saja baca KoKi. Jadi ini adalah artikel pertama saya. Berhubung ada kehebohan soal yang unik-unik dari negeri Sakura, saya jadi tertarik untuk menulis hal-hal unik dari Negeri Samurai Japan (nama tim Jepang dalam Kejuraan World Baseball Classic) berdasarkan versi saya tentunya. Hal2 yang belum pernah saya temui di negara yang pernah saya tinggali atau kunjungi.
Saya pertama kali tinggal di Jepang 5 tahun yang lalu. Kalo ditanya apa kesan saya tentang Jepang (sering banget orang Jepang nanya ini sama saya) maka jawaban saya adalah: disiplin dan modern, pokoknya standart negara maju. Itu memang kesan saya pertama kali waktu menginjakkan kaki di Jepang.
Kesan standart negara maju karena sebelumnya saya pernah tinggal di negara maju lainnya. Tapi menurut saya Jepang lebih modern dibandingkan negara maju lainnya di bidang transportasi. Pokoknya top banget deh soal transportasi massa-nya, terutama jaringan kereta. Saingannya mungkin Paris doang kali ye.
Kalau ditanya apa yang unik dari Jepang atau apa yang berbeda dari Jepang maka jawaban saya adalah :
1. Orang Jepang punya ekspresi yang seragam. kalau kaget pasti ngomongnya: eeeeeeeeeeee.......pokoknya gitu deh. Rada susah untuk mendeskripsikannya dalam tulisan. kokiers yang tinggal di Jepang pasti ngerti.
2. Kalau lagi bingung ekspresinya kayak orang kepedesan, kadang sambil garuk-garuk kepala. Ekspresi kepedesan ini susah untuk dideskripsikan melalui tulisan.
3. Cewek-cewek Jepang kalau bawa tas biasanya banyak (lebih dari satu) cara bawanya adalah lengan ditekuk seperti huruf V dan tasnya digantung/diletakan ditekukan siku. Terus jalan deh dengan jari-jari kaki yang mengarah ke dalam. Jadi jempol sama jempol ketemu... tapi ya gak depet, kalo dempet jalannya susah dong :).
4. Kalau musim panas, keluarlah payung-payung little missy yang berenda-renda. Ada juga sih yang gak berenda-renda. Pokoknya payung anti UV. Sekarang sudah mulai banyak yang pakai. Cewek-cewek Jepang umumnya takut jadi hitam. Sampai-sampai ada kaos tangan yang sampai siku panjangnya untuk ngelindungin tangan supaya nggak hitam kali yee. Teman-teman saya banyak yang udah pake payung ditambah pake topi dan kaos tangan juga. Sampe sepeda juga dipasang payung.
5. Hal unik yang menurut saya nyebelin di Jepang adalah: Cewek yang kalau ngomong pake "high pitch voice" (bahasa Indonesianya apa ya?). Semakin tinggi dan sengau katanya semakin imut. Kawaii sooooo.....dan ternyata gak cuma cewek aja, cowok juga ada yang begitu. OMG!!
6. Di toilet cewek biasanya ada tombol/sensor bunyi yang kalo dipencet/disentuh akan keluar bunyi seperti toilet lagi di flush. Jadi kalo lagi buang air jangan lupa pencet tombol bunyi tersebut....hehehe...
7. Orang Jepang kalau makan ramen ato udong suka diseruput. Semakin kenceng seruputannya semakin enak. Itu kata temen Jepang saya. Hhhhmmm.....padahal yang makan cewek-cewek cantik yang berpenampilan elegan.
Hhhhmmmm......aoalagi ya.....baru itu aja yang keingetan.
Segini dulu deh....
Salam
mesin penjual rokok yg unik di jepang
Mesin Penjual Rokok Yang Unik di Jepang
Berikanlah Comment kepada Blog ini biarkan Penulis Sedikit Dihargai

Foto: Mesin Penjual Rokok di Jepang
Mesin otomatis penjual rokok akan mengukur keriput, kerutan di pojok mata, dan kekendoran kulit untuk menilai apakah pembelinya sudah cukup umur.
Umur minimum untuk merokok di Jepang adalah 20 tahun dan hal ini dimanfaatkan sebuah perusahaan dengan mengembangkan sistem pengidentifikasi umur pembeli dengan cara mempelajari roman wajah.
Usaha itu dilakukan seiring akan disebarnya 570 ribu mesin penjual otomatis di seluruh Jepang. Undang-undang mensyaratkan mesin itu harus bisa menjamin bahwa pembelinya sudah cukup umur.
Pembeli diharuskan memandang ke suatu kamera digital yang terhubung dengan mesin tersebut. Sistem yang dibangun Fujitaka Co. akan membandingkan karakter roman wajah seperti keriput di sekeliling wajah, struktur tengkorak dan kekendoran kulit.
"Kami memiliki lebih dari 100 ribu data wajah orang," kata jurubicara Fujitaka Co., Hajime Yamamoto, sebagaimana diberitakan Reuters.
"Dengan sistem pengenalan wajah, asalkan punya uang kecil dan sudah cukup umur, anda bisa membeli rokok sebagaimana biasa. Taktik anak kecil meminjam kartu tanpa pengenal juga bisa diatasi," kata Yamamoto.
Kementerian keuangan Jepang telah memberi izin bagi "kartu pintar" yang dapat mengenali umur, atau "taspo", selain memberi izin untuk suatu sistem yang dapat membaca umur dari kartu SIM.
Kementerian itu belum mengizinkan metode identifikasi wajah karena belum yakin terhadap akurasinya.
Yamamoto mengatakan sistem itu bisa mengenali 90 persen pembeli dengan benar, sisanya yang 10 persen masuk "wilayah abu-abu", artinya, mereka adalah "anak-anak yang tampak dewasa atau orang dewasa berwajah kanak-kanak". Mesin akan meminta mereka memasukkan kartu SIM, untuk memastikan usia calon pembeli yang tergolong "abu-abu".
Perokok di bawah umur mengalami penurunan jumlah di Jepang, namun suatu survai kementerian Kesehatan pada tahun 2004 menunjukkan bahwa 13 persen siswa dan 4 persen siswi kelas III SMA setiap hari merokok. Usia mereka berkisar antara 17 dan 18 tahun.